p-Index From 2019 - 2024
7.032
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya

Kemampuan Siswa dalam Menyusun Gagasan Utama dan Gagasan Penjelas pada Teks Laporan Hasil Observasi dengan Media Kartu Observasi (Students' Ability to Arrange Main Ideas and Explanatory Ideas in the Text of Observational Report with Card Observation Media) Laili Ivana; Sugiarti Sugiarti; Gigit Mujianto; Arti Prihatini; Fida Pangesti
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.416 KB) | DOI: 10.26714/lensa.9.1.2019.61-76

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menyusun gagasan utama, gagasan penjelas, serta kepaduan antara gagasan utama dengan gagasan penjelas pada teks laporan hasil observasi dengan media kartu observasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di kelas X MIPA 2 SMAN 7 Malang. Data penelitian ini adalah gagasan utama dan gagasan penjelas yang dituliskan siswa pada kartu observasi. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Analisis data dilakukan terhadap karakteristik bahasa dan hubungan antara gagasan utama dan gagasan penjelas yang disusun siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para siswa mampu menyusun gagasan utama dan gagasan penjelas yang saling berhubungan. Gagasan utama telah mencakup informasi inti yang ingin disampaikan, sedangkan gagasan penjelas berisi informasi terperinci yang menjelaskan gagasan utama. Hal itu terbukti dengan persentase siswa yang melebihi KKM, yaitu 87.10% siswa pada kemampuan mengembangkan gagasan utama, 93.55% siswa pada kemampuan mengembangkan gagasan penjelas, dan 87.10% siswa pada kemampuan membentuk kepaduan antara gagasan utama dengan gagasan penjelas. Di sisi lain, terdapat empat siswa (12,90 %) yang skornya sama dengan KKM pada kemampuan mengembangkan gagasan utama. Terdapat dua siswa (6,45 %) yang skornya sama dengan KKM pada kemampuan mengembangkan gagasan penjelas. Pada kemampuan membentuk kepaduan antara gagasan utama dan gagasan penjelas, terdapat 12,90 % siswa yang sama dengan KKM.Kata Kunci: gagasan utama, gagasan penjelas, laporan hasil observasiABSTRACTThis study aims to describe the ability of students to compile main ideas, explanatory ideas, and coherence between the main ideas and explanatory ideas in the text of the observation report with the observation card media. This research is a descriptive study conducted in class X MIPA 2 SMAN 7 Malang. The data of this study are the main ideas and explanatory ideas written by students on the observation card. Data is collected by documentation techniques. Data analysis was carried out on the characteristics of the language and the relationship between the main ideas and explanatory ideas that students composed. The results of the study show that students are able to compile key ideas and explanatory ideas that are interconnected. The main idea includes the core information that you want to convey, while the explanatory idea contains detailed information that explains the main ideas. This is evidenced by the presence of 87.10% of students who score the same as minimum criteria on the ability to develop main ideas, 93.55% of students in the ability to develop explanatory ideas, and 87.10% of students in the ability to form coherence between the main ideas and explanatory ideas. On the other hand, there are four students (12.90%) whose score the same as minimum criteria on the ability to develop the main ideas. There are two students (6.45%) whose score the same as mimimum criteria on the ability to develop explanatory ideas. In the ability to form coherence between main ideas and explanatory ideas, there are 12.90% of students who are the same as mimimum criteria.
Kajian Mitos dalam Novel 'Aroma Karsa' Karya Dewi Lestari Perspektif Ekologi Budaya (The Myth Study inside of ‘Aroma Karsa’ Novel By Dewi Lestari Perspective of Culture Ecology) Galuh Farah Rahma Yunita; Sugiarti Sugiarti
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.853 KB) | DOI: 10.26714/lensa.9.2.2019.156-173

Abstract

Lingkungan budaya dengan segala kompleksitasnya mampu memberikan sumbangan terhadap lahirnya mitos. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta-fakta mitos, fungsi mitos, dan keterkaitan mitos dengan lingkungan budaya. Ekologi budaya dipilih sebagai pendekatan, karena masyarakat dan lingkungan budaya tidak dapat dipisahkan dari aspek penciptaan karya sastra. Adapun teori yang digunakan adalah strukturalisme Claude Levi-Strauss berupa miteme yaitu unsur-unsur terkecil dalam mitos. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis untuk mendeskripsikan mitos-mitos dalam novel dengan melibatkan lingkungan budaya. Data penelitian berupa sekuen cerita, kutipan satuan cerita berwujud kutipan langsung, dialog, dan monolog tentang mitos. Sumber data penelitian berasal dari novel Aroma Karsa karya Dewi Lestari. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka berupa membaca novel Aroma Karsa karya Dewi Lestari, dan ditunjang dengan buku dan sumber lain yang relevan dengan rumusan masalah. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi data, mengklasifikasikan data, menganalisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu mengungkapkan fakta-fakta mitos melalui rangkaian peristiwa, miteme yang menghadirkan Puspa Karsa sebagai tokoh sakral, kehidupan Puspa Karsa, dan benda-benda yang terungkap dalamnya. Kehadiran Puspa Karsa dan tokoh-tokoh mitologi lainnya memberikan fungsi tersendiri, salah satunya untuk memberikan pemahaman bahwa ada kekuatan lain yang hidup berdampingan dengan manusia. Lokasi taman Puspa Karsa memanfaatkan Lingkungan budaya masyarakat Jawa Tengah yang melahirkan beragam mitos, namun masih diyakini kebenarannya.Kata kunci: mitos, kajian budaya, mitemeABSTRACTCultural environment with all of the complexity is able to contribute to the existence of myths. This research aims to describe mythical facts, mythical function, and relation between myths with cultural environment. Cultural ecology is chosen as an approach, because society and cultural environment cannot be separated from creation of literary aspect. The theory used is the structuralism of Claude Levi-Strauss in the form of mytheme that is the smallest elements in the myth. The research uses descriptive analysis method in order to describe the myths in the novels by involving cultural environment. The data in this study are sequence story, story unit quotes in form of direct quotation, dialogue and monologues about myths. The research sources are from Dewi Lestari’s ‘Aroma Karsa’ novels. Data collection is carried out through literature studies in the form of reading ‘Aroma Karsa’, novel by Dewi Lestari also supported by another books and relevant sources for adjust the problem statement. Data analysis has done by identifying data, classifying data, analyzing data, and concluding the data. The result of the study were to reveal mythical facts through some events, a mytheme that presented Puspa Karsa as a sacred figure, the life of Puspa Karsa, anda objects revealed in it. The presence of Puspa Karsa and other mythological figure provides its own function, one of which is to provide an understanding that there are other forces that coexist with humans. The location of Puspa Karsa park makes use of the cultural environment of the Central Java people which raisesariety of myths, but the truth is still believed.
Co-Authors Abdul Haris Aditya Dwi Putra Bhakti Agus Purwadi Alifah Retno Wulan Andalas, Eggy Fajar Anugrah, Joulman Cipta Alief Arti Prihartini Arti Prihatini Atika Permata Sari Basuki Agus Priyana Putra Binti Ngafifatul Maidah Candra Rahma Wijaya Putra Darwo Darwo Dian Indriana Hapsari Dimpu J. Panjaitan, Dimpu J. Dina Mardiana Dwiputri, Ulfa Endang Widyastuti Fadilah Safinatu Salama Fida Pangesti Fina Fatima Maharani Fitri Anggun Lestari Fitri Anggun Lestari Fitriani Fitriani FX Sugiyanto Gadang Priyotomo Galuh Farah Rahma Yunita Gamal Kusuma Zamahsari Gigit Mujianto Hadi Gunawan, Hadi Hakim S., Lukmanul Hasri Hasri Heri Nugraha Himawan Himawan Idris, Siti Indriyati Intan Zuhrotun Nafi’ah Irawati Irawati Istiqamah, Istiqamah Jenni Umro'atur Rosidah Jusniar . Laili Alfiah Ramadhani Laili Ivana Mahftyn Amalia Sintawati Maidah, Binti Ngafifatul Maje, Fitriani Maryono Maryono Muhammad Danial Muhammad Faisal Aristama Muhammad Yunus Muharram, Muharram Muliawan, Trisna Musaffak Musaffak Muttar, Marliana Netti Herawati Noviatussa’diyah, Noviatussa’diyah Noviatussa’diyah Noviatussa’diyah Nuraini, Lutviasari Nur’aini, Nur’aini Nurhasanah Nurhasanah Nurina Manggiasih Nuripah, Nuripah Nurliawati Dide Nursyahraini, Nursyahraini Panca Wahyu Mumpuni Pince Salempa Prifiharni, Siska Prilia Rahmadina Purwati Anggraini, Purwati Putra, Basuki Agus Priyana Qur’ani, Hidayah Budi Rahmawati, Rahmawati Ranggi Ramadhani Ilminisa Ratnadillah, Yuli Risdawati, Risdawati Royani, Ahmad Sadriadi, Sadriadi Siti Dharmawati Siti Inganah Siti Muthoharoh, Siti Suci Puspita Sari Sudding, Sudding Sugiyarmasto Sugiyarmasto, Sugiyarmasto Suhaemi Suhaemi, Suhaemi Sundjono, Sundjono Suryani T, Andi Lilis Suryani T, Andi Lilis Suryanto, L Taty Sulastry Triwardono, Joko Ulfah, Nurlaili Dwi Verianingsih, Verianingsih Waleulu, Amalia Wati, Siti Dharma Wijaya, Muhammad Yanti Herlanti Yustinus Joko D. N., Yustinus Joko